Tuesday, 10 December 2013

pembohongan yang penuh dengan pengorbanan

assalamualaikum wbt :)

Bacalah sayang , renungkan sejenak

Dalam kehidupan kita sehari-hari , kita percaya bahawa kebohongan akan membuat manusia terperuk dalam penderitaan yang mendalam , tetapi kisah ini justeru sebaliknya . Dengan adanya kebohongan ini , makna sesungguhnya dari kebohongan ini justeru dapat membuka mata kita dan terbebas dari penderitaan , ibarat sebuah energi yang mampu mendorong mekarnya sekuntum bunga yang paling indah di dunia .



KEBOHONGAN IBU YANG PERTAMA

Ketika saya mulai tumbuh dewasa , ibu yang gigih sering meluangkan waktu senggangnya untuk pergi memancing di sungai dekat rumah , ibu berharap dari ikan hasil pancingan , ia bisa memberikan sedikit makanan bergizi untuk petumbuhan . Sepulang memancing , ibu memasak sup ikan yang segar dan mengundang selera . Sewaktu aku memakan sup ikan itu , ibu duduk disamping ku dan memakan sisa daging ikan yang masih menempel di tulang yang merupakan bekas sisa tulang ikan yang aku makan . Aku melihat ibu seperti itu , hati juga tersentuh , lalu menggunakan sumpitku dan memberikannya kepada ibuku . Tetapi ibu dengan cepat menolaknya , ia berkata : “Makanlah nak , aku tidak suka makan ikan”

KEBOHONGAN IBU YANG KEDUA

Sekarang aku sudah masuk PMR , demi membiayai sekolah abang dan kakakku , ibu pergi ke koperasi untuk membawa sejumlah kotak korek api untuk ditempel , dan hasil tempelannya itu membuahkan sedikit uang untuk menutupi kebutuhan hidup . Di kala musim dingin tiba , aku bangun dari tempat tidurku , melihat ibu masih bertumpu pada lilin kecil dan dengan gigihnya melanjutkan pekerjaannya menempel kotak korek api . Aku berkata : “Ibu , tidurlah , sudah malam , besok pagi ibu masih harus kerja .” Ibu tersenyum dan berkata : “Kamu tidurlah dulu , aku belum mengantuk”

KEBOHONGAN IBU YANG KETIGA

Ketika ujian tiba , ibu meminta cuti kerja supaya dapat menemaniku pergi ujian . Ketika hari sudah siang , terik matahari mulai menyinari , ibu yang tegar dan gigih menunggu aku di bawah terik matahari selama beberapa jam . Ketika bunyi lonceng berbunyi , menandakan ujian sudah selesai . Ibu dengan segera menyambutku dan menuangkan teh yang sudah disiapkan dalam botol yang dingin untukku . Teh yang begitu kental tidak dapat dibandingkan dengan kasih sayang yang jauh lebih kental . Melihat ibu yang dibanjiri peluh , aku segera memberikan gelasku untuk ibu sambil menyuruhnya minum . Ibu berkata : “Minumlah nak , aku tidak haus !”

KEBOHONGAN IBU YANG KEEMPAT

Setelah pemergian ayah kerana sakit, ibu yang malang harus merangkap sebagai ayah dan ibu . Dengan berpegang pada pekerjaan dia yang dulu , dia harus membiayai kebutuhan hidup sendiri . Kehidupan keluarga kita pun semakin susah dan susah . Tiada hari tanpa penderitaan . Melihat kondisi keluarga yang semakin parah , ada seorang pakcik yang baik hati yang tinggal di dekat rumahku pun membantu ibuku baik masalah besar mahupun masalah kecil . Jiran tetangga yang ada di sebelah rumah melihat kehidupan kita yang begitu sengsara , seringkali menasihati ibuku untuk menikah lagi . Tetapi ibu yang memang keras kepala tidak mengindahkan nasehat mereka , ibu berkata : “Saya lebih senang sendiri bersamamu”

KEBOHONGAN IBU YANG KELIMA

Setelah aku  sudah tamat dari sekolah dan bekerja , ibu sudah tua . Tetapi ibu tidak mahu , ia rela untuk pergi ke pasar setiap pagi untuk jualan sedikit sayur untuk memenuhi keperluan hidupnya . Kakakku dan abangku yang bekerja di luar kota sering mengirimkan sedikit wang untuk membantu memenuhi keperluan ibu , tetapi ibu berkeras  tidak mahu menerima wang tersebut . Malahan mengirim balik wang tersebut . Ibu berkata : Ibu masih punya duit”

KEBOHONGAN IBU YANG KEENAM

Setelah lulus dari degree , aku pun melanjutkan studi ke universiti dan kemudian memperoleh gelar master di sebuah universitas ternama di Amerika berkat sebuah biasiswa di sebuah perusahaan . Akhirnya aku pun bekerja di perusahaan itu . Dengan gaji yang lumayan tinggi , aku bermaksud membawa ibuku untuk menikmati hidup di Amerika . Tetapi ibu yang baik hati , bermaksud tidak mahu menyusahkan anaknya , ia berkata kepadaku “Aku lebih suka disini”

KEBOHONGAN IBU YANG KETUJUH

Setelah memasuki usianya yang tua , ibu terkena penyakit kanser , harus dirawat di hospital , aku yang berada jauh di seberang samudera atlantik langsung segera pulang untuk menjenguk ibunda tercinta . Aku melihat ibu yang terbaring lemah di katilnya setelah menjalani operasi . Ibu yang keliatan sangat tua , menatap aku dengan penuh kerinduan . Walaupun senyum yang tersebar di wajahnya terkesan agak kaku kerana sakit yang ditahannya . Terlihat dengan jelas betapa penyakit itu menjamahi tubuh ibuku sehingga ibuku terlihat lemah dan kurus kering . Aku sambil menatap ibuku sambil berlinang air mata . Hatiku perih , sakit sekali melihat ibuku dalam keadaan seperti ini . Tetapi ibu dengan petahnya berkata : “Jangan menangis anakku , Aku tidak kesakitan”

KEBOHONGAN IBU YANG KELAPAN

Setelah mengucapkan kebohongannya yang kelapan , ibuku tercinta menutup matanya untuk yang terakhir kalinya .

*******

Berbaktilah pada Ibumu , Ibumu , Ibumu !!!

Semoga cerita diatas dapat membuat kita merenung sejenak , apa yang telah di lakukan ibu kita hingga kita menjadi seperti saat ini . Begitu banyak pengorbanan yang telah dilakukannya untuk membahagiakan kita .


KASIH IBU KEPADA KITA TAK TERHINGGA SEPANJANG MASA HANYA MEMBERI TAK HARAP KEMBALI BAGAI SANG SURIA MENYINARI DUNIA

No comments:

Post a Comment