assalamualaikum wbt :)
Bacalah sayang , renungkan sejenak
Dalam kehidupan kita sehari-hari , kita percaya bahawa
kebohongan akan membuat manusia terperuk dalam penderitaan yang mendalam ,
tetapi kisah ini justeru sebaliknya . Dengan adanya kebohongan ini , makna
sesungguhnya dari kebohongan ini justeru dapat membuka mata kita dan terbebas
dari penderitaan , ibarat sebuah energi yang mampu mendorong mekarnya sekuntum
bunga yang paling indah di dunia .
KEBOHONGAN IBU YANG
PERTAMA
Ketika saya mulai tumbuh dewasa , ibu yang gigih sering
meluangkan waktu senggangnya untuk pergi memancing di sungai dekat rumah , ibu
berharap dari ikan hasil pancingan , ia bisa memberikan sedikit makanan bergizi
untuk petumbuhan . Sepulang memancing , ibu memasak sup ikan yang segar dan
mengundang selera . Sewaktu aku memakan sup ikan itu , ibu duduk disamping ku
dan memakan sisa daging ikan yang masih menempel di tulang yang merupakan bekas
sisa tulang ikan yang aku makan . Aku melihat ibu seperti itu , hati juga
tersentuh , lalu menggunakan sumpitku dan memberikannya kepada ibuku . Tetapi
ibu dengan cepat menolaknya , ia berkata : “Makanlah nak , aku tidak suka makan
ikan”
KEBOHONGAN IBU YANG
KEDUA
Sekarang aku sudah masuk PMR , demi membiayai sekolah abang
dan kakakku , ibu pergi ke koperasi untuk membawa sejumlah kotak korek api
untuk ditempel , dan hasil tempelannya itu membuahkan sedikit uang untuk
menutupi kebutuhan hidup . Di kala musim dingin tiba , aku bangun dari tempat
tidurku , melihat ibu masih bertumpu pada lilin kecil dan dengan gigihnya
melanjutkan pekerjaannya menempel kotak korek api . Aku berkata : “Ibu ,
tidurlah , sudah malam , besok pagi ibu masih harus kerja .” Ibu tersenyum dan
berkata : “Kamu tidurlah dulu , aku belum mengantuk”
KEBOHONGAN IBU YANG
KETIGA
Ketika ujian tiba , ibu meminta cuti kerja supaya dapat
menemaniku pergi ujian . Ketika hari sudah siang , terik matahari mulai
menyinari , ibu yang tegar dan gigih menunggu aku di bawah terik matahari
selama beberapa jam . Ketika bunyi lonceng berbunyi , menandakan ujian sudah
selesai . Ibu dengan segera menyambutku dan menuangkan teh yang sudah disiapkan
dalam botol yang dingin untukku . Teh yang begitu kental tidak dapat
dibandingkan dengan kasih sayang yang jauh lebih kental . Melihat ibu yang
dibanjiri peluh , aku segera memberikan gelasku untuk ibu sambil menyuruhnya
minum . Ibu berkata : “Minumlah nak , aku tidak haus !”
KEBOHONGAN IBU YANG
KEEMPAT
Setelah pemergian ayah kerana sakit, ibu yang malang harus
merangkap sebagai ayah dan ibu . Dengan berpegang pada pekerjaan dia yang dulu ,
dia harus membiayai kebutuhan hidup sendiri . Kehidupan keluarga kita pun
semakin susah dan susah . Tiada hari tanpa penderitaan . Melihat kondisi
keluarga yang semakin parah , ada seorang pakcik yang baik hati yang tinggal di
dekat rumahku pun membantu ibuku baik masalah besar mahupun masalah kecil .
Jiran tetangga yang ada di sebelah rumah melihat kehidupan kita yang begitu
sengsara , seringkali menasihati ibuku untuk menikah lagi . Tetapi ibu yang
memang keras kepala tidak mengindahkan nasehat mereka , ibu berkata : “Saya
lebih senang sendiri bersamamu”
KEBOHONGAN IBU YANG
KELIMA
Setelah aku sudah
tamat dari sekolah dan bekerja , ibu sudah tua . Tetapi ibu tidak mahu , ia
rela untuk pergi ke pasar setiap pagi untuk jualan sedikit sayur untuk memenuhi
keperluan hidupnya . Kakakku dan abangku yang bekerja di luar kota sering
mengirimkan sedikit wang untuk membantu memenuhi keperluan ibu , tetapi ibu
berkeras tidak mahu menerima wang
tersebut . Malahan mengirim balik wang tersebut . Ibu berkata : Ibu masih punya
duit”
KEBOHONGAN IBU YANG
KEENAM
Setelah lulus dari degree , aku pun melanjutkan studi ke
universiti dan kemudian memperoleh gelar master di sebuah universitas ternama
di Amerika berkat sebuah biasiswa di sebuah perusahaan . Akhirnya aku pun
bekerja di perusahaan itu . Dengan gaji yang lumayan tinggi , aku bermaksud
membawa ibuku untuk menikmati hidup di Amerika . Tetapi ibu yang baik hati ,
bermaksud tidak mahu menyusahkan anaknya , ia berkata kepadaku “Aku lebih suka
disini”
KEBOHONGAN IBU YANG
KETUJUH
Setelah memasuki usianya yang tua , ibu terkena penyakit
kanser , harus dirawat di hospital , aku yang berada jauh di seberang samudera
atlantik langsung segera pulang untuk menjenguk ibunda tercinta . Aku melihat
ibu yang terbaring lemah di katilnya setelah menjalani operasi . Ibu yang
keliatan sangat tua , menatap aku dengan penuh kerinduan . Walaupun senyum yang
tersebar di wajahnya terkesan agak kaku kerana sakit yang ditahannya . Terlihat
dengan jelas betapa penyakit itu menjamahi tubuh ibuku sehingga ibuku terlihat
lemah dan kurus kering . Aku sambil menatap ibuku sambil berlinang air mata .
Hatiku perih , sakit sekali melihat ibuku dalam keadaan seperti ini . Tetapi
ibu dengan petahnya berkata : “Jangan menangis anakku , Aku tidak kesakitan”
KEBOHONGAN IBU YANG
KELAPAN
Setelah mengucapkan kebohongannya yang kelapan , ibuku
tercinta menutup matanya untuk yang terakhir kalinya .
*******
Berbaktilah pada Ibumu , Ibumu , Ibumu !!!
Semoga cerita diatas dapat membuat kita merenung sejenak ,
apa yang telah di lakukan ibu kita hingga kita menjadi seperti saat ini .
Begitu banyak pengorbanan yang telah dilakukannya untuk membahagiakan kita .
KASIH IBU KEPADA KITA TAK TERHINGGA SEPANJANG MASA HANYA
MEMBERI TAK HARAP KEMBALI BAGAI SANG SURIA MENYINARI DUNIA
No comments:
Post a Comment